BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Sebuah perusahaan yang membuat sabun cuci piring, akan membutuhkan tenaga kerja, misalnya
orang yang akan memasok ke swalayan, orang yang membuat sabun tersebut, sehingga
perusahaan tersebut membuka lapangan kerja baru. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perusahaan pembuatan
sabun cuci piring, maka akan membuka lapangan kerja baru.
1.2.Tujuan
Percobaan
Setelah mempelajari pembuatan sabun cuci piring siswa diharapkan mampu :
1. Dapat
membuat sabun cuci piring sendiri
2. Dapat
berwirausaha
3. Sabun
cuci piring dapat dijual ke pasaran
4. Untuk
dapat membuat label
5. Dapat
menghemat pengeluaran rumah tangga
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
.
2.1.
Cara – cara pembuatan sabun cuci piring
1. Cara Pertama
1. Texapon +
sodim sulfat diaduk rata sampai memutih
2. Hasil nomer (1) + masukkan air sedikit demi sedikit sampai 50% nya
3. Hasil nomer (2) + masukkan camperlan aduk rata
4. Hasil nomer (3) + sisa (20-30)% air dimasukkan sedikit demi sedikit
5. Hasil nomer (4) + sodium sulfat dimasukkan sedikit demi sedikit hingga terlihat mengental
6. Hasil nomer (5) + pewarna secukupnya aduk rata
7. Hasil nomer (6) + parfum secukupnya
8. Siap dikemas
Catatan:2. Hasil nomer (1) + masukkan air sedikit demi sedikit sampai 50% nya
3. Hasil nomer (2) + masukkan camperlan aduk rata
4. Hasil nomer (3) + sisa (20-30)% air dimasukkan sedikit demi sedikit
5. Hasil nomer (4) + sodium sulfat dimasukkan sedikit demi sedikit hingga terlihat mengental
6. Hasil nomer (5) + pewarna secukupnya aduk rata
7. Hasil nomer (6) + parfum secukupnya
8. Siap dikemas
* Pemberian parfum pada sabun cair dengan perbandingan 1ml parfum berbanding 500 ml sabun cair.
* Propilin glikol berbanding parfum ( 1 : 2 )
2. Cara kedua
1.
Timbang Enzym AR = 1 gram
2. Aquadest = 700 cc + (1) aduk sampai larut
3. Timbang Sodium Chloride = 25 gram
4. (3) + Cottoclarine BT = 140 gram, aduk sampai rata dan kelihatan putih
5. (4) + (2) sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata dan larut
6. (5) + Foam Booster C-KD = 10 cc, aduk sampai rata
7. (6) + Dewisil Liquid = 1,1 cc, aduk sampai rata
8. Timbang Trilon = 0,3 gram
9. (8) + Aquadest sisa = 300 cc aduk sampai larut
10. (9) + Sodium
Chloride = 25 gram, aduk sampai larut1
11. (7) + (10)
sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata dan kental
12. (11) + pewarna
secukupnya, aduk sampai rata
13. 13.
14. (12) + parfum
secukupnya, aduk sampai rata
2.2. Bahan –
bahan pembuatan sabun cuci piring
1. Bahan Pertama
1. Texapon10%
2. Sodium sulfat secukupnya
3. Camperlan secukupnya
4. Asam sitrid 1%
5. EDTA 0,1%
6. Parfum secukupnya
7. Propilin glikol secukupnya
8. Pewarna secukupnya
9. Air
Catatan:2. Sodium sulfat secukupnya
3. Camperlan secukupnya
4. Asam sitrid 1%
5. EDTA 0,1%
6. Parfum secukupnya
7. Propilin glikol secukupnya
8. Pewarna secukupnya
9. Air
* Pemberian parfum pada sabun cair dengan perbandingan 1ml parfum berbanding 500 ml sabun cair.
* Propilin glikol berbanding parfum ( 1 : 2 )
2. Bahan Kedua
1. Sodium Chloride
50 gram
2. Cottoclarine BT 140 gram
3. Foam Booster
C-KD 10 cc
4. Enzym AR
1 gram
5. Trilon 0,3 gram
6. Dewisil Liquid
1,1 cc
7. Parfum secukupnya
8. Pewarna secukupnya
9. Aquadest 1 liter
Catatan :
·
pemakaiannya
untuk hasil jadi 1 liter diperlukan Dewisil Liquid 1 cc,
·
Dalam
resep ini jadinya 1,1 liter sehingga diperlukan Dewisil Liquid 1,1 cc
Analisis Bahan :
Texapon
Nama
merk dagang, nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Merupakan
surfaktan. Berbentuk jel yang mempunyai berfungsi sebagai pengangkat kotoran.
Sodium sulfat (Na2SO4)
Berbentuk
serbuk yang mempunyai berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai
pengental.
Camperlan
Berbentuknya
cairan kental yang mempunyai fungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi
gelembung-gelembung kecil.
Asam sitrit
Berbentuk
serbuk yang mempunyai fungsi sebagai pengangkat lemak.
EDTA
Berbentuk
serbuk mempunyai fungsi sebagai pengawet sabun cair.
Parfum
Sudah
jelas jika untuk membuat sabun cair menjadi harum dan wangi.
Propilin glikol
Berbentuk
cair dan berfunsi sebagai pengikat parfum, sehingga wangi harum tidak pudar.
Pewarna
Memberikan
warna pada sabun cair.
Cottoclarine BT
Merupakan surfactant utama/pembersih utama yang
berfungsi sebagai sabun dengan gelembung yang besar
Mempunya 2 fungsi yaitu untuk membantu melarutkan Cottoclarine BT supaya mudah larut dalam air, dan sebagai pengental
Foam Booster C-KD
Digunakan untuk menambah busa, dan sifatnya juga lembut ditangan dan gelembungnya sedang
Enzym AR
Digunakan untuk membersihkan debu
Dewisil Liquid
Sebagai pengawet
Trilion
Digunakan untuk mengikat logam – logam yang terdapat di air PAM/ air mineral supaya tidak mengganggu proses penyabunan dan membuat hasil jadi sabun cuci piringnya bening
Biaya Operasional
Untuk
memasarkan suatu produk ke masyarakat harus diperhitungkan biaya produksinya
untuk mengetahui keuntungan suatu produk dalam setiap kemasan atau liternya. Biaya operasional untuk sekali produksi di antaranya meliputi:
untuk mengetahui keuntungan suatu produk dalam setiap kemasan atau liternya. Biaya operasional untuk sekali produksi di antaranya meliputi:
1. Biaya bahan per liter atau per kemasan dgn rumus
= total biaya pembelian bahan di bagi jumlah berapa liter atau kemasan yang
dihasilkan.
2. Biaya kerja per liter atau per kemasan.
3. Bila dalam bentuk kemasan dihitung biaya kemasan
dan stikernya.
4. Biaya penyusutan alat artinya peralatan yang
digunakan akan di ganti berapa lama untuk membeli peralatan baru
5. Biaya promosinya
6. Biaya transportasi
Dari
komponen-komponen biaya operasional dijumlahkan kemudian ditambah laba setiap
kemasan atau liternya, sehingga kita akan mengetahui berapa keuntungan dalam
setiap kemasan atau liternya.
2.3. Kiat-kiat pemasaran
Pemasaran
merupakan ujung tombak dari suatu usaha baik dalam bentuk produk maupun jasa.
Sebaik apapun suatu produk jika pemasarannya mlempem akan tidak berkembang. Ada
beberapa jurus yang dapat kita gunakan:
1. Percaya dan bangga terhadap produk yang kita
pasarkan.
2. Paham dan mengerti tentang produk tersebut.
3. Buat kartu nama, kop surat dan brosur produk dan
perusahaan yang menarik dan mencerminkan citra profesional.
4. Tampilkan kesan pertama yang baik.
5. Biasakan membawa kartu nama dan brosur
perusahaan kemanapun anda pergi, untuk di perlukan sewaktu-waktu.
6. Pelajari karakter konsumen yang akan menjadi
target pasar produk.
7. Buat jaringan kerja atau network dimanapun,
untuk menambah panjang relasi anda.
Sabar, disiplin da konsisten.
Sabar, disiplin da konsisten.
BAB
III
BAHAN,
ALAT, DAN PROSEDUR KERJA
3.1.
Bahan
1. SLS
Fungsinya untuk membentuk
busa dan membersihkan lemak.
Sifat – sifatnya
berwarna putih, padat, teksturnya seperti beras, rapuh, berbau
2. Teksapone/Texapone
Fungsinya membentuk
busa dan membantu mengentalkan.
Sifat – sifatnya
berwarna putih kekuningan, berbentuk gel, dan kental
3. Garam
Dapur
Fungsinya untuk
mengatur kekentalan sabun cair.
Sifat – sifatnya
berwarna putih, dan berbentuk bubuk
4. Pewangi
Cair
Fungsinya untuk memberi
aroma pada sabun cair.
Sifat – sifatnya
bewarna kuning, cair, wangi aroma jeruk nipis.
5. Pewarna
Fungsinya memberi warna
pada sabun cair.
Sifat – sifatnya
berwarna hijau, berbentuk bubuk, dan halus
6. Air
Fungsinya sebagai
pelarut.
Sifat – sifatnya
bewarna putih, dan cair
3.2.
Alat
1. Ember
Plastik berukuran 10 liter
Fungsinya untuk sebagai
tempat atau wadah penggabungan bahan – bahan
2. Pengaduk
Kayu
Fungsinya untuk
mengaduk bahan – bahan pembuatan sabun cair
3. Sarung
Tangan
Fungsinya untuk
melindungi tangan saat memegang bahan – bahan yang akan disatukan
4. Timbangan
Fungsinya untuk
menimbang dan menakar bahan – bahan yang akan dimasukkan
5. Plastik
Fungsinya untuk menutup
ember saat akan disimpan selama semalam
6. Masker
Fungsinya untuk
melindungi dan menghindari bebauan saat mencampurkan bahan – bahan
7. Serbet
Fungsinya untuk
membersihkan bagian – bagian yang kotor
8. Botol
Pengemas
Fungsinya sebagai
tempat pengemasan sabun cair
3.3.
Prosedur Kerja
3.3.1. Prosedur Pembuatan Sabun
1. Ambil
dan masukkan air sebanyak 8 liter kedalam ember
2. Masukkan
SLS sebanyak 250 gram ke dalam air, dan diamkan selama 10 menit, jangan diaduk
3. Setelah
10 menit, masukkan Texapone sebanyak
500 gram
4. Tambahkan
garam dapur 500 gram secara perlahan, dan sedikit demi sedikit, sambil diaduk
hingga mengental
5. Tambahkan
pewangi dan pewarna secukupnya, sesuai yang diinginkan
6. Aduk
hingga merata, lalu tutup rapat dengan plastik, dan simpan selama seminggu
3.3.2. Prosedur Pengemasan Sabun Cair
1. Setelah
dibiarkan selama satu malam aduk kembali sabun cair agar merata
3. Tutup
botol dengan rapat, dan bersihkan botol kemesan dari tumpahan sabun cair
4. Tempelkan
lebel pada botol kemasan
5. Sabun
cair siap di pasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar